Bab
XII
Perdagangan
Luar Negeri
13.1
Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu denganpemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Di
banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional
telah terjadi selama ribuan tahun (lihatJalur
Sutra, Amber Road),
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Menurut Amir M.S., bila
dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di
dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah
rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya
batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya
dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya
perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran
dan timbangan, dan hukum dalam
perdagangan.
Model Adam Smith
Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu
negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu
memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain.
Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan
di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan
internasional.
Model Ricardian
Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan
mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.
Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang
mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model
ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh
dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak
secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh
dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin
Model Heckscgher-Ohlin dibuat
sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif.
Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak
membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik
pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan
memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan
internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau
negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan
intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan
menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan
model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris
oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih
cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan
modal dan sebagainya.
Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu
dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada
satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor
spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah
dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam
harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut
akan untuk pada term sebenarnya.
Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti
buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi
untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik
keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan
dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok
untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola
pedagangan.
Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan
sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang
lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka
perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam
ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton
yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini
telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor
lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan
juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar