Bab X
Sektor Pertanian
10.1 Sektor Pertanian di Indonesia
Pertanian adalah
kegiatan pemanfaatan sumber daya
hayatiyang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan
hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam
pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa
Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan
ternak (raising), meskipun cakupannya dapat
pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan,
seperti pembuatan keju dantempe, atau sekedar ekstraksisemata,
seperti penangkapan ikanatau eksploitasi hutan.
Bagian terbesar penduduk dunia
bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian
hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesiasejak
masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan
perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam
menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di
berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di
Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun
hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Kelompok ilmu-ilmu
pertanian mengkaji pertanian
dengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Karena pertanian selalu terikat dengan
ruang dan waktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, teknik
pertanian, biokimia, danstatistika juga dipelajari dalam pertanian. Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari
pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya.
"Petani" adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani,
sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku
budidaya hewan
ternak (livestock) secara khusus disebut
sebagai peternak.
Indonesia
merupakan wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara agraris, Faktanya adalah bahwa sebagian besar mata pencarian penduduk
Indonesia berasal dari sektor pertanian dan menjadikan sektor pertanian sebagai
salah satu pilar besar perekonomian Indonesia, itulah mengapa negara kita
disebut sebagai negara agraris. Karena memang memiliki wilayah
yang sangat potensial untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian. Salah
satunya adalah bahwa Indonesia terletak di garis
khatulistiwa dan merupakan salah satu negara yang berada di wilayah tropis,
oleh sebab itulah Indonesia memiliki potensi pertanian yang sangat baik dengan
didukung kelimpahan sumber daya alam dan kondisi lingkungan Indonesia yang
mendukung pertanian tropika.
Sektor
pertanian mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian
nasional. Pertanian merupakan sektor yang
memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian
menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi
GNP Indonesia (BPS, 2012). Fakta-fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai
megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Lahan yang subur juga merupakan modal yang sangat potensial untuk
menjadikan pertanian Indonesia sebagai sumber penghasilan masyarakatnya dan
juga penopang perekonomian bangsa.
Namun
sayangnya sektor ini masih kurang mendapatkan perhatian secara serius dari pemerintah dalam
pembangunan bangsa. Hal tersebut dapat dilihat mulai dari proteksi, kredit
hingga kebijakan lain yang tidak menguntungkan bagi sektor ini. Banyaknya
program pembangunan pertanian yang tidak terarah jugan semakin menjerumuskan
sektor ini pada kehancuran. Banyak alih fungsi lahan menjadi pemukiman,
pertokoan, perindustrian, jalan tol atau
fasilitas-fasilitas lainnya yang mengakibatkan semakin sempitnya lahan untuk
usahatani. Meski demikian sektor pertanian masih tetap menjadi mata pencaharian
sebagian besar warga Indonesia, banyak tenaga kerja yang kemudian menggeluti
usaha tani untuk memenuhi kebutuhannya.
Apabila
dilihat dari potensi-potensi yang ada, seharusnya Indonesia sangat mampu untuk
memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia sendiri dan bahkan juga mampu untuk
mengekspor ke negara lain sehingga dapat membuat negara kita lebih maju jika dimanfaatkan
dengan baik. Indonesia memiliki potensi
sumberdaya alam, termasuk plasma nutfah, yang melimpah (mega biodiversity).
Bio-diversity darat Indonesia merupakan terbesar nomor dua di dunia setelah
Brasil, sedangkan bila termasuk biodiversity laut maka Indonesia merupakan
terbesar nomor satu di dunia. Hal ini dapat dilihat dengan beragamnya jenis
komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan
yang sudah sejak lama diusahakan sebagai sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
Keaneka
ragaman hayati yang didukung dengan sebaran kondisi geografis berupa dataran
rendah dan tinggi; limpahan sinar matahari dan intesitas curah hujan yang
hampir merata sepanjang tahun di sebagian wilayah; serta keaneka ragaman jenis
tanah memungkinkan dibudidayakannya aneka jenis tanaman dan ternak asli daerah
tropis, serta komoditas introduksi dari daerah sub tropis secara merata
sepanjang tahun di Indonesia.
Aneka
ragam dan besarnya jumlah plasma nutfah tanaman dan hewan, baik yang asli
daerah tropis maupun komoditas introduksi yang sudah beradaptasi dengan iklim
tropis, di sisi lain merupakan sumber materi genetik yang dapat direkayasa
untuk menghasilkan varietas dan klone tanaman unggul serta bangsa ternak. Potensi pertanian Indonesia ini, banyak dimanfaatkan oleh
negara-negara lain seperti Belanda, Prancis, Amerika dll dalam mendapatkan
plasma nutfah antara lain bibit-bibit pertanian, yang dalam pelaksanaan
pemanfaatannya membentuk industri bibit pertanian. Sebagian besar dari
productnya dibawa ke luar negeri atau negara-negara tersebut.
Indonesia
memiliki potensi ketersediaan lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Data dari kajian akademis yang dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian pada tahun 2006
memperlihatkan bahwa total luas daratan Indonesia adalah sebesar 192 juta ha,
terbagi atas 123 juta ha (64,6 persen) merupakan kawasan budidaya dan 67 juta
ha sisanya (35,4 persen) merupakan kawasan lindung. Dari total luas kawasan
budidaya, yang berpotensi untuk areal pertanian seluas 101 juta ha, meliputi
lahan basah seluas 25,6 juta ha, lahan kering tanaman semusim 25,3 juta ha dan
lahan kering tanaman tahunan 50,9 juta ha. Sampai saat ini, dari areal yang
berpotensi untuk pertanian tersebut, yang sudah dibudidayakan menjadi areal
pertanian sebesar 47 juta ha, sehingga masih tersisa 54 juta ha yang berpotensi
untuk perluasan areal pertanian. Jumlah luasan dan sebaran hutan, sungai, rawa
dan danau serta curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun
sesungguhnya merupakan potensi alamiah untuk memenuhi kebutuhan air pertanian
Akan
tetapi pada kenyataannya kita masih kurang maksimal dalam memanfaatkan
potensi-potensi tersebut untuk mengembangkan sektor pertanian. Sering kali kita
mengalami kelangkaan beberapa beberapa produk hasil pertanian seperti baru-baru
ini penduduk digegerkan dengan langkanya kacang kedelai yang merupakan bahan
pokok pembuatan tempe, dan membuat tempe yang dari kedelai semakin mahal,
berimbas buruk kepada semua para petani, pedagang, dan semua masyarakat.
Sebenarnya dengan potensi alam yang ada dan mendukung jika dimanfaatkan dengan
baik seharusnya mampu mengatasi berbagai kelangkaan bahan-bahan pangan dan
mampu mengurangi ketergantungan pemerintah dalam mengimpor bahan-bahan pangan.
terimakasih bagus sekali artikelnya
BalasHapusterimakasih bagus sekali artikelnya
BalasHapusAgrarindo.com forum jual-beli komoditas agrobisnis.
BalasHapus-bisa login lewat fb
-posting iklan lewat hp dan desktop
-share produk dan kontak lebih mudah
-profil anggota mudah dilihat
-navigasi situs mudah
segera kunjungi Agrarindo.com ecommerce agrobisnis indonesia
Salam kenal Saya TKI DI MALAYSIA
BalasHapusMaaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya inilah kenyataannya...
Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang (Arab Saudi) karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 257 juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemaring saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
KI BARONG di Nomor telfon 0852 8895 8775 di jamin bantuan beliau 100% …
Atau,>>KLIK DISINI UNTUK INFO BANTUAN KI BARONG<<
BANTUAN DARI KI BARONG
1.PESUGIHAN
2.TOGEL
3. DANAH GHAIB
4.PENGGANDAAN UANG
5.UANG BALIK
6.PEMIKAT
7.PENGLARIS BISNIS (Jualan,Tokoh,warung)
8.PERLANJAR DALAM BERBAGAI HAL
Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Saudi semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi KI BARONG di nomor 0852 8895 8775 Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda memilih jln pintas buat masalah Anda.