5.5
Perubahan Struktur Ekonomi
Istilah Kuznets, perubahan struktur
ekonomi disebut transpormasi struktural, artinya rangkaian perubahan yang
saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi AD, perdagangan luar
negeri (ekspor dan impor), AS (produksi dan penggunaan faktor produksi yang
diperlukan guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan (Chenery, 1979)
1. Teori dan Bukti Empiris
Teori perubahan struktural
menitikberatkan pembahasan pada mekanisme transpormasi ekonomi yang ditandai
oleh LDCs, yang semula lebih bersifat subsistence dan menitikberatkan pada sektor
pertanian menuju ke struktur perekonomian yang lebih modern, yang didominasi
oleh sektor-sektor nonprimer. Ada 2 teori yang umum digunakan dalam
penganalisis perubahan struktur ekonomi.
a. Teori Migrasi (Arthus Lewis), bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya
terbagi menjadi 2 yaitu: Perekonomian Tradisional dipedesaan yang didominasi
oleh sektor pertanian Perekonomian Modern diperkotaan dengan industri sebagai
sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan penduduknay tinttgi, maka terjadi
kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada kondisi subsistence.
Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya yang nilainya nol dan
tingkat upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga berlaku bagi perekonomian
Modern.
Rumusnya :
LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS = Fs(wp) (2,26)
LPD = LPD = LP (2,27)
Persamaan (2,25), permintaan L (LPD) yang merupakan suatu fungsi negatif dari tingkat upah (wp) (Fd’wp>0) dan positif dari volume produksi pertanian (Yp) (Fd’Yp>0). Persamaan (2,26) , penawaran L (LPS) yang merupakan suatu fungsi positif dari tengkat upah (Fw’wp). Sedang persamaan (2,27) mencermintakn keseimbangan di pasar L, yang menghasilkan tingkat w (W setelah dikoreksi dengan inflasi) dan jumlah L tertentu.
Rumusnya :
LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)
LPS = Fs(wp) (2,26)
LPD = LPD = LP (2,27)
Persamaan (2,25), permintaan L (LPD) yang merupakan suatu fungsi negatif dari tingkat upah (wp) (Fd’wp>0) dan positif dari volume produksi pertanian (Yp) (Fd’Yp>0). Persamaan (2,26) , penawaran L (LPS) yang merupakan suatu fungsi positif dari tengkat upah (Fw’wp). Sedang persamaan (2,27) mencermintakn keseimbangan di pasar L, yang menghasilkan tingkat w (W setelah dikoreksi dengan inflasi) dan jumlah L tertentu.
b. Teori Transpormasi struktural
(Hollis Chenery), Teori ini
mempokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di
LDCs, yang mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor industri
sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan ekonomi.
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total pertumbuhan NT dari semua sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan industri dan pertanian NTB masing-masing, yakni NTBi dan NTBp yang membentuk PDB :
PDB = NTBi + NTBp
Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan pertumbuhan PDB yang merupakan total pertumbuhan NT dari semua sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan industri dan pertanian NTB masing-masing, yakni NTBi dan NTBp yang membentuk PDB :
PDB = NTBi + NTBp
Berdasarkan model ini, kenaikan
produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya dengan jumlah
empat faktor berikut :
a. Kenaikan permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-sektor lainnya terhadap industri manufaktur.
b. Perluasan ekspor atau efek ttal dari kanaikan jumlah ekspor terhadap produk idustri manufaktur.
c. Substitusi imfor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan di tiap sektor yang dipenuhi lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.
d. Perubahan teknologi, atau efek total dari perubahan koefisien infut-outfut di dalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri manufaktur.
Faktor-faktor internal yang membedakan kelompok LDCs yang mengalami transisi ekonomi yang sangat pesat, yaitu:
a. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri
b. Besarnya pasar dalam negeri
c. Pola distribusi pendapatan
d. Karakteristik dari industrialisasi
e. Keberadaan SDA
f. Kebijakan perdagangan luar negeri
2. Kasus Indonesia
Kalau dilihat dari Orde Baru hingga
sekarang, dapat dikatakan bahwa proses perubahan struktur ekonomi Indonesia
cukup pesat. Data BPS menunjukan bahwa tahun 1970, NTB dari sektor pertanian
menyumbang sekitar 45% terhadap pembentukan PDB, dan pada dekade 1990-an hanya
tinggal sekitar 16% hingga 20%. Menurutnya pangsa pertanian dalam permbentukan
PDB selama periode tersebut disebabkan oleh laju pertumbuhan output (rata-rata
pertahun) di sektor tersebut relatif lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan
output disektor-sektor lain.
T. Tulus, Tambunan, 2003, “Perekonomian
Indonesia-Beberapa Masalah Penting”, Jakarta : Ghalia Indonesia.
kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/.../3.+Pertumbuhan+dan+Perubahan+Struktur+Ekonomidocx.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar