2/3.5 Era
Pendudukan Jepang
Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai
pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus
1945 seiring denganProklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Pada Mei 1940, awal Perang Dunia
II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi. Hindia
Belanda mengumumkan
keadaan siaga dan pada Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika
Serikat dan Inggris.
Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan
persediaan bahan bakar pesawat gagal pada Juni 1941, dan Jepang memulai
penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Pada bulan yang sama,
faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk
mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda.
Pasukan Belanda yang terakhir
dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pengalaman dari penguasaan Jepang di
Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status
sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam
peperangan, mereka mengalami siksaan,
terlibat perbudakan seks, penahanan
sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan
perang lainnya. Orang
Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam
penguasaan Jepang.
Dampak Positif Pendudukan
Jepang
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positif pendudukan Jepang di
Indonesia. Dampak positif yang dimaksud, antara lain sebagai berikut:
a.
Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk
menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan
diri sebagai bahasa nasional.
b.
Jepang mendukung semangat anti-Belanda,
sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara
lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi
Jakarta.
c.
Untuk mendapatkan dukungan rakyat
Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan
harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia.
Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan
memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
d.
Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu
koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
e.
Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6
tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA.
f.
Pembentukan strata masyarakat hingga
tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atauTonarigumi.
g.
Diperkenalkan suatu sistem baru bagi
pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam
secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
h.
Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
i.
Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai
pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda
hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk
menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
j.
Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon-sentris dan
diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
Dampak Negatif Pendudukan Jepang
Selain dampak positif di atas, pendudukan Jepang juga membawa dampak
negatif yang luar biasa, antara lain:
a.
Penghapusan semua organisasi politik dan
pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang
bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan
warga.
b.
Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia
(terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
c.
Ekploitasi segala sumber daya seperti
sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan
berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang
menderita kelaparan.
d.
Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini
karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan
terjadinya inflasi.
e.
Kebijakan self sufficiency (kawasan
mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
f.
Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang
yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga
menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia
dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang
dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses
pengadilan.
g.
Pembatasan pers sehingga tidak ada pers
yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang.
h.
Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi
keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
i.
Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa
Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa
mustahil.
j.
Banyak guru yang dipekerjakan sebagai
pejabat pada masa itu sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara
tajam.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar