5.4
Faktor-Faktor Penentu Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Product
Domestic Bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan menjadi Rp 4.200 triliun pada
2008. Sektor yang diharapkan untuk mendorong pertumbuhan PDB tersebut dari
sektor konsumsi dan proyek infrastruktur. PDB 2008 sekitar Rp. 4.200 triliun.
Yang paling mendorong itu konsumsi. Konsumsi adalah 60 persen, pemerintah
menaruh pertumbuhan ekonomi itu didukung dengan kebijakan fiskal. Sedangkan PDB
Indonesia pada 2007 diperkirakan mencapai Rp. 3.531,08 triliun.Konsumsi
masyarakat yang pada titik kritis saat ini akibat menurunnya daya beli. Karena
itu, pemerintah tengah menyiapkan program yang dapat meningkatkan pendapatan
riil masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Selain itu, pemerintah juga akan
mengurangi tingkat suku bunga dan inflasi.
Penerimaan
naik itu tidak ada artinya jika inflasinya tinggi. Selain itu, harga
terkendali, sehingga akhirnya income riil naik.Titik kritis yang lain adalah
investasi. Untuk mencapai pertumbuhan PDB pada level tersebut, diperlukan
investasi lebih dari Rp. 1.000 triliun. Jumlah kebutuhan investasi untuk
mendorong infrastruktur. Jika investasi itu naik, maka akan terjadi akselerasi
dan akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga pemerintah dalan
mengalokasikan jumlah anggaran yang cukup signifikan dalam belanja
infrastruktur.Anggaran untuk infrastruktur itu, dapat disebar di departemen
teknis antara lain Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Perhubungan.
Pemerintah yang punya anggaran belanja modal, akan menggunakannya untuk belanja
irigasi, bandara, pelabuhan, kereta api.Selain mengalokasikan anggaran yang
meningkat signifikan untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah juga mendorong
investasi swasta melalui skema Public Private Partnership (PPP) untuk beberapa
proyek seperti infrastruktur listik, pengadaan jalan, bandara dan pelabuhan.
Menurut Anggito, pemerintah akan melakukan pembagian risiko terhadap pihak
swasta.
Investasi
juga akan dibentuk dari perbankan, PMDN, PMA, pasar modal, dan keuntungan
perusahaan yang diinvestasikan. "Jadi dari sumber-sumber itu sudah masuk
pipeline untuk bisa mendukung investasi yang memadai untuk 2008. Semua itu
cukup untuk mendukung pertumbuhan 6,8 persen.Konsumsi, investasi, ditambah
kinerja ekspor yang masih cukup baik, mampu membentuk PDB menjadi Rp 4.200
triliun. Sebelumnya, ekonomi pada 2008 ditargetkan tumbuh 6,8 persen. Asumsi
tersebut juga memperhatikan proyeksi pencapaian 2007 yang diprediksi hanya akan
mencapai 6,1 persen. Untuk mengejar target 2008 itu, beberapa indikator
pendorong pertumbuhan mesti dipenuhi yaitu konsumsi rumah tangga harus tumbuh
5,9 persen, konsumsi pemerintah 6,2 persen, investasi 15,5 persen, ekspor 12,7
persen, dan impor 17,8 persen. Sedangkan Standard Chartered Bank (SCB)
memprediksi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) tahun 2008
hanya 6,3%. Angka ini jauh lebih rendah dari target PDB dalam APBN 2008 sebesar
6,8%.
Setelah
terpengaruh oleh dampak peningkatan tajam harga minyak dan tingkat suku bunga
di tahun 2005, ekonomi Indonesia berangsur pulih dan perkembangannya cenderung
meningkat dari 5,5% di tahun 2006 menjadi 6,1% di tahun 2007 dan 6,3% di tahun
2008. Angka PDB SCB ini sudah memperhitungkan prediksi adanya perlambatan
ekonomi global di 2008. Tingginya harga minyak dunia merupakan ancaman bagi
pertumbuhan. Dan PDB SCB memperkirakan harga minyak akan turun di 2008 seiring
dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Sementara menjelang Pemilu
2009 terlihat prospek pertumbuhan ekonomi. Ini karena pemerintah akan
meningkatkan belanja untuk infrastruktur, mempercepat program infrastruktur.
Angka pertumbuhan ekonomi 2008 dalam APBN sebesar 6,8% menurut Bank Indonesia
(BI) adalah angka yang paling optimistis. BI sendiri untuk tahun 2008 lebih
memilih target yang aman di kisaran 6,2-6,8 persen. Dalam APBN 2008,
pertumbuhan ekonomi yang sebesar 6,8 persen memakai asumsi inflasi sebesar 6
persen, defisit anggaran 1,7 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Rp
9.820, bunga SBI 3 bulan 7,5 persen dan harga minyak US$ 60 per barel. Produksi
minyak 1,034 juta barel per hari.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar