2.1 Sejarah
Diawali oleh orang sunda (mayoritas),
sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam kerajaan tarumanegara serta kemudian pakuan pajajaran.
Selain orang sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara jawa, dari berbagai
pulau indonesia timur, dari malaka di semenanjung malaya, bahkan dari tiongkok serta gujarat di india.
Selain itu, perjanjian antara
surawisesa (raja kerajaan sunda) dengan bangsa portugis pada tahun 1512 yang membolehkan
portugis untuk membangun suatu komunitas di sunda kalapa mengakibatkan
perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa portugis yang
menurunkan darah campuran portugis. Dari komunitas ini lahir musik keroncong.
Setelah VOC menjadikan batavia
sebagai pusat kegiatan niaganya, belanda memerlukan banyak tenaga kerja untuk
membuka lahan pertanian dan membangun roda perekonomian kota ini. Ketika itu
VOC banyak membeli budak dari penguasa bali, karena saat itu di bali masih
berlangsung praktik perbudakan. Itulah penyebab masih tersisanya kosa kata dan
tata bahasa bali dalam bahasa betawi kini. Kemajuan perdagangan batavia menarik
berbagai suku bangsa dari penjuru nusantara hingga tiongkok, arab dan india
untuk bekerja di kota ini. Pengaruh suku bangsa pendatang asing tampak jelas
dalam busana pengantin betawi yang banyak dipengaruhi unsur arab dan tiongkok.
Berbagai nama tempat di jakarta juga menyisakan petunjuk sejarah mengenai
datangnya berbagai suku bangsa ke batavia; kampung melayu, kampung bali,
kampung ambon, kampung jawa, kampung makassar dan kampung bugis. Rumah bugis di bagian utara
jl. Mangga dua di daerah kampung bugis yang dimulai
pada tahun 1690.
Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti ini di daerah
kota.
Antropolog universitas indonesia, Dr. Yasmine zaki shahab, ma memperkirakan,
etnis betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Perkiraan ini
didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk jakarta yang dirintis
sejarawan australia, lance castle. Di zaman
kolonial belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, yang dibuat berdasarkan
bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk
dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis
betawi. Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang
sebelumnya ada. Misalnya saja orang arab dan moor, orang bali, jawa,
sunda, orang sulawesi selatan, orang sumbawa, orang ambon
dan banda, dan
orang melayu. Kemungkinan kesemua suku bangsa nusantara dan arab moor ini
dikategorikan ke dalam kesatuan penduduk pribumi (belanda: inlander) di
batavia yang kemudian terserap ke dalam kelompok etnis betawi.
2.2 Penduduk Betawi
Merupakan
komunitas
penduduk di Jawa (Pulau Nusa Jawa) yang berbahasa Melayu, dikemudian
hari disebut sebagai orang Betawi. Orang Betawi ini disebut
juga sebagai orang Melayu Jawa. Merupakan hasil percampuran antara
orang-orang Jawa, Melayu, Bali, Bugis, Makasar, Ambon, Manado, Timor,
Sunda, dan mardijkers (keturunan Indo-Portugis) yang
mulai menduduki kota pelabuhan Batavia sejak awal abad ke-15. Di
samping itu, juga merupakan percampuran darah antara berbagai etnis:
budak-budak Bali, serdadu Belanda dan serdadu Eropa lainnya,
pedagang Cina atau pedagang Arab, serdadu Bugis atau serdadu Ambon,
Kapten Melayu, prajurit Mataram, orang Sunda dan orang Mestizo.
Sementara itu mengenai
manusia Betawi purbakala, adalah sebagaimana manusia pulau Jawa purba
pada umumnya, pada zaman perunggu manusia Betawi purba sudah mengenal
bercocok tanam. Mereka hidup berpindah-pindah dan selalu
mencari tempat hunian yang ada sumber airnya serta banyak terdapat
pohon buah-buahan. Mereka pun menamakan tempat tinggalnya sesuai
dengan sifat tanah yang didiaminya, misalnya nama tempat Bojong,
artinya "tanah pojok".
Dalam buku Jaarboek van Batavia
(Vries, 1927) disebutkan bahwa semula penduduk pribumi terdiri dari
suku Sunda tetapi lama kelamaan bercampur dengan suku-suku lain dari
Nusantara juga dari Eropa, Cina, Arab, dan Jepang. Keturunan mereka
disebut inlanders, yang bekerja pada orang Eropa dan Cina sebagai
pembantu rumah tangga, kusir, supir, pembantu kantor, atau opas.
Banyak yang merasa bangga kalau bekerja di pemerintahan meski gajinya
kecil. Lain-lainnya bekerja sebagai binatu, penjahit, pembuat sepatu
dan sandal, tukang kayu, kusir kereta sewaan, penjual buah dan
kue, atau berkeliling kota dengan "warung dorongnya".
Sementara sebutan wong Melayu atau orang Melayu lebih
merujuk kepada bahasa pergaulan (lingua franca)
yang dipergunakan seseorang, di samping nama "Melayu"
sendiri memang sudah menjadi sebutan bagi suku bangsa yang berdiam
di Sumatra Timur, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.
Posisi wanita Betawi di bidang
pendidikan, perkawinan, dan keterlibatan dalam angkatan kerja relatif
lebih rendah apabila dibandingkan dengan wanita lainnya di Jakarta
dan propinsi lainnya di Indonesia. Keterbatasan kesempatan wanita
Betawi dalam pendidikan disebabkan oleh kuatnya pandangan hidup
tinggi mengingat tugas wanita hanya mengurus rumah tangga
atau ke dapur, disamping keterbatasan kondisi ekonomi
mereka. Situasi ini diperberat lagi dengan adanya prinsip
kawin umur muda masih dianggap penting, bahkan lebih
penting dari pendidikan. Tujuan Undang-Undang Perkawinan untuk
meningkatkan posisi wanita tidak banyak memberikan hasii. Anak yang
dilahirkan di Jakarta, tidak mempunyai hubungan dengan tempat
asal di luar wilayah bahasa Melayu, dan tidak mempunyai
hubungan kekerabatan atau adat istiadat dengan kelompok etnis lain
di Jakarta.
2.3 Kepercayaan
Orang Betawi sebagian besar menganut
agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katholik juga
ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen,
ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk
lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16,
Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan
Portugis membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga
terbentuk komunitas Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini sekarang
masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara.
2.4 Sistem
Mata Pencaharian
Mata pencaharian orang Betawi
dapat dibedakan antara yang berdiam di tengah kota dan yang tinggal
di pinggiran. Di daerah pinggiran sebagian besar adalah petani
buahbuahan, petani sawah dan pemelihara ikan. Namun makin lama areal
pertanian mereka makin menyempit, karena makin banyak yang dijual untuk
pembangunan perumahan, industri, dan lain-lain. Akhirnya para
petani ini pun mulai beralih pekerjaan menjadi buruh, pedagang, dan
lain-lain.
2.5 Seni
dan Kebudayaan
a)
Musik
Dalam bidang kesenian, misalnya,
orang Betawi memiliki seni Gambang
Kromong yang berasal dari seni usic Tionghoa,
tetapi juga ada Rebana
yang berakar pada tradisi usic Arab, Keroncong Tugu dengan latar
belakang Portugis-Arab,
dan Tanjidor
yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong, Gambang
Kromong, Rebana
Tanjidor dan
Keroncong.
Betawi juga memiliki lagu tradisional seperti “Kicir-kicir”.
b)
Seni Tari
Seni tari di Jakarta merupakan
perpaduan antara nsure-unsur budaya masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya
tari Topeng Betawi, Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda, Cokek dan lain-lain.
Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok,
seperti tari Yapong dengan kostum penari khas pemain Opera
Beijing. Namun Jakarta dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain
seni tari lama juga muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.
c)
Drama
Drama tradisional Betawi antara lain
Lenong dan Tonil. Pementasan lakon tradisional
ini biasanya menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat Betawi, dengan
diselingi lagu, pantun, lawak, dan lelucon jenaka. Kadang-kadang pemeran lenong
dapat berinteraksi langsung dengan penonton.
d)
Cerita
Rakyat
Cerita rakyat yang berkembang di
Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti Si Pitung,
juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan
Tulen atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam
perjuangan maupun kehidupannya yang dikenal “keras”. Selain mengisahkan jawara
atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal cerita Nyai Dasima
yang menggambarkan kehidupan zaman olonial.
Cerita
lainnya ialah Mirah dari Marunda, Murtado Macan
Kemayoran, Juragan Boing dan yang lainnya.
e)
Senjata
Tradisional
Senjata khas Jakarta adalah bendo
atau golok yang bersarungkan terbuat dari kayu.
f) Makanan
Jakarta memiliki beragam masakan khas sebagai kekayaan kuliner
Indonesia. Sebagai kota metropolitan Jakarta banyak menyediakan makanan khas.
Salah satu ciri dari makanan khas Jakarta adalah memiliki rasa yang gurih.
Makanan-makanan khas dari Betawi / Jakarta di antaranya adalah : kerak telor, kembang goyang, roti buaya,
kue rangi
2.6 Bahasa
Sifat campur-aduk dalam dialek
Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil
perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain
di Nusantara maupun kebudayaan asing.
Ada juga yang berpendapat bahwa suku
bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku
Betawi awal (proto Betawi). Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang
berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh
kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis
Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan
bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai
bahasa nasional.
Karena perbedaan bahasa yang
digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang
tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan
menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian,
masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam
bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang
berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir
menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang
digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan di
perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris. Meskipun bahasa formal yang digunakan
di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan
sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
Referensi
Pengakuan tulus dari: FATIMAH TKI, kerja di Singapura
BalasHapusSaya mau mengucapkan terima ksih yg tidak terhingga, serta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya kepada MBAH DEWA, saya sudah kerja sebagai TKI selama 5 tahun diMalaysia,dengan gaji lebih kurang 2.5jt/bln,tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,apalagi setiap bulan harus mengirim ortu di jawa, sudah lama saya mengetahui roomnya mbah ini, juga sudah lama mendengar nama besar MBAH,tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu percaya dengan hal ghoib, jadi saya pikir ini pasti kerjaan orang iseng yg mau menipu.tetapi kemarin waktu pengeluaran 8924 , saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan,angka yg diberi Mbah 8924 ternyata tembus, awalnya saya coba2 menelpon, saya bilang saya terlantar diMalaysia, tidak ada ongkos pulang,terus beliau bantu kasih angka 4478 setelah saya bantu mahar yg dibutuhkan.mulanya saya tdk percaya,mana mungkin angka ini keluar, tapi dengan penuh pengharapan saya pasangin kali 100 lembar, sisa gaji bulan Kemarin, ternyata tembuss….!!!
dapat BLT 250jt, sekali lagi terima kasih banyak MBAH DEWA, saya sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang aja ke sukabumi.buat mbah,saya tidak akan lupa bantuan& budi baik MBAH.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
YANG MAU SEPERTI SAYA HUB:MBAH DEWA DI:082 316 555 388
ATAU KUNJUNGI SITUS DIBAWAH INI
KLIK=>> BOCORAN TOGEL HARI INI
Yang punya room salam jackpot...
Kesaksian IBU Sri Rahayu Dari sukabumi
Ingin Berbagi Cerita. dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi
tapi semenjak saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis
saya sempat putusasah hampir bunuh diri.tapi untungnya saya buka internet dan menemukan nomor MBAH GEDE
saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasih solusi
awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari MBAH GEDE
alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya
sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI
terimah kasih MBAH GEDE,mau seperti saya Hub no.MBAH GEDE di:082 337 115 789
atau lebih jelasnya klik situs dibawah
klik=> PESUGIHAN PUTIH TAMPA TUMBAL
wassalam
Ny. RATI TRIE UTTAMI
Kisah Nyata Dari Saya Ibu Rati Trie Uttami, Tanggerang Banten.
Salam Untuk Semuanya Sedikit Ingin Berbagi Kepada Teman2 Sekalian Tentang Keberhasilan Saya Mendapatkan Dana Gaib Dari Aky Sadewa Pakar Ahli Pesugihan Islami, Pada Awalnya Saya Sangat Tidak Percaya Dan Berfikir Ini Hanya Program Orang Iseng Yang Tidak Bertangguangjawab, Namun Bertepatan Kondisi Saya Yang Sedang Mengalami Kerugian Yang Sangat Dalam Berbisnis Dan Harus Segera Melunasi Hutang2 Saya Di Bank Yang Sudah Menumpuk Dengan Kondisi Terhempit Saya Coba Untuk Menghubungi Aky Sadewa Untuk Meminta Bantuan Agar Saya Bisa Bayar Hutang Dan Dan Puji Syukur Saya Ucapkan Bantuan Dari Aky Benar Sangat Nyata Saya Mendapatkan Bantuan Uang Gaib Dengan Jumlah 1Milyar, Proses Cepat Cair Hanya Dengan Membayar Biaya Mahar Untuk Keperluan Ritual Uang Gaib 1 Milyar Langsung Masuk Ke Rekening Tabunagan Saya Sungguh Luar Biasa, Terima Kasih AKY Berkat Bantuannya Hutang2 Saya Sudah Lunas Dan Sekarang Saya Mulai Membuka Bisnis Baru Lagi, Maka Dari Itu Kepada Teman2 Jangan Ragukan Pesugihan Aky Sadewa Karna Saya Sudah Membutikan Sendiri hasilnya.. Contact Person Aky Sadewa Di: (~0823~9966~6829~) Untuk Info Lengkapnya Kunjungi Di Situs: www.akysadewaritualislami.com